26 April 2009

iiNet Internet Speed

I remember when the first time I came to Perth, Western Australia back in 1998 all you can get for Internet is 56k dial-up connection. Fast forward to eleven years later, most Internet service providers (ISPs) here offer ADSL2+ speed, which they claim can reach 24 Mbps (theoretically). This means the current speed is more than 428x as fast as the dial-up speed (or is it?). Some contributing aspects to this blazing speed are:
  • The length of your phone line to the exchange;
  • Internet traffic congestion;
  • The quality of your line;
  • Signal strength; and
  • The speed of the websites you visit.
I signed up for iiNet (the so-called largest ISP in Western Australia) and they said that I'm eligible for ADSL2+ speed (my house is located 1.5 km from the exchange). And guess what? Last week I test my Internet speed using SpeedTest.Net and below is the result.

A "Lightning Fast" 2.46 Mbps Download Speed?

After the initial test, I retest everyday for about 5 days and the result stays the same. At first I thought maybe the line is congested, but all of my tests are done in the morning (around 6AM to 7AM) and today is Sunday. I know that 24 Mbps is only a theoretical speed, but it is said on their website that even standard ADSL speed is up to 8 Mbps. I also reckon that 2.46 Mbps of the advertised "up to 24 Mbps" is "a little too slow". Oh well, I guess "largest ISP in Western Australia" still has a lot of homework to do:P

20 April 2009

Heart Attack Grill

Hari ini kita kembali ke topik yang nikmat yaitu makanan dan yang lebih mantap lagi yaitu fast food. Gw sendiri pertama kali mengenal fast food yaitu KFC sekitar awal tahun 1980-an (mungkin 1981 atau 1982). Itupun dulu KFC tidak berdiri sendiri tapi digabung dengan Gelael Supermarket di daerah Slipi (kalo gak salah sekarang jadi hotel Menara Peninsula). Menu makanannya pun masih sederhana, belum ada yang namanya paket hemat atau menu kombo seperti sekarang. Porsi makanannya juga masih normal. Coba bandingkan dengan sekarang misalnya di Burger King, ada BK Double Mushroom Swiss. Tapi segede2nya porsi fast food di Indo belum ada yang nandingin Quadruple Bypass Burger buatan Heart Attack Grill (HAG).

Makan Tuh Burger!

HAG ini berlokasi di Arizona di Amrik sana. Yang bikin unik fast food yang satu ini adalah bahwa mereka hanya menyediakan makanan yang bisa dibilang benar2 junk food. Yang canggihnya lagi mereka tidak "muna" kayak fast food yang pada umumnya menutupi atau menyamarkan bahwa menu mereka tidak se-"junk" yang dibayangkan. Di pintu masuk HAG sendiri tertulis peringatan yang bunyinya kira2 begini: "Peringatan, tempat ini tidak baik bagi kesehatan Anda!". Canggih gak tuh? Sampai2 pemiliknya saja menyatakan bahwa HAG mungkin merupakan restoran paling jujur di Amrik, di mana pelanggan diperingatkan konsekuensi kesehatan dari menu yang ada di sana. Lucunya lagi, nama menunya juga "kacau" seperti Bypass Burger (bypass sendiri adalah nama sejenis operasi jantung), Flatliner Fries (flatliner adalah keadaan di mana jantung telah berhenti berdetak), Jolt Cola (sejenis minuman soda yang murni gula, jadi penderita diabetes siap2 mampus saja), dan No Filter Cigs (rokok tanpa filter).

Sayang Gak Ada Pelayan Kayak Gini Di Indo:(

Kentang goreng mereka pun unik yaitu digoreng dengan menggunakan (mohon maaf bagi yang Muslim) minyak babi murni berkolesterol tinggi. Oh ya, di HAG tidak menyediakan salad, yang ada yaitu kentang goreng all-you-can-eat. Serunya lagi, para pelayan di HAG mengenakan pakaian perawat yang seksi dan ketat. Mereka menyebut pelanggan sebagai pasien dan pesanan sebagai resep (seperti resep obat). Sebagai info tambahan bahwa burger terbesar di HAG (4 tingkat) mengandung 8000 kalori. Orang pada umumnya membutuhkan 2000 kalori sehari. Berarti dengan memakan burger terbesar itu maka kita sudah mencukupi kebutuhan makanan selama 4 hari!!! Dan kalau kita berhasil menghabiskan burger tersebut dan tidak mampu berjalan, akan disediakan kursi roda untuk mendorong kita keluar restoran. Bagaimana, berminat untuk mencoba?

Mantap Oi!!!

15 April 2009

Season Finale Terminator: The Sarah Connor Chronicles

Hari ini gw barusan nonton episode terakhir season 2 Terminator: The Sarah Connor Chronicles (TSCC). Menurut gw sih ending di season ini lumayan bikin penasaran, cliffhanger banget! Tapi sayang sekali keliatannya Fox kaga bakalan perpanjang seri ini ke season 3 karena ratingnya yang merosot terus sejak season 1. TSCC sendiri dimulai di awal 2008 tepat di akhir dari acara Superbowl dengan jumlah penonton sebanyak 18,3 juta orang. Di akhir season 1 jumlah ini menurun hingga 8,29 juta orang. Di awal season 2, setelah vakum selama hampir 6 bulan, jumlah penonton ini berkurang lagi menjadi 6,34 juta orang. Episode terakhir yang baru gw tonton ini hanya mendapat rating sebanyak 3,6 juta orang. Jadi bayangkan saja penurunan jumlah penonton dari 18,3 juta orang ke 3,6 juta orang (turun lebih dari 80%)!

Cameron, I Hope You Will Be Back

Padahal menurut gw pribadi sih ceritanya lumayan bermutu, meskipun memang harus diakui bahwa kita nontonnya harus nyimak (gak bisa sambil pindah2 channel atau ngobrol) dan semua episode harus diikuti terus. Ada beberapa komentar bahwa kurangnya jumlah penonton dikarenakan penonton di Amrik sana ngga gitu suka sama film2 yang harus pake otak untuk bisa mengerti jalan ceritanya. Apalagi TSCC ini lengkap dengan time-travel, subplot, karakter minor yang lumayan banyak, lengkap deh bikin orang2 jadi males nontonnya. Gw sendiri sih berharap semoga Fox mau perpanjang kontraknya sampe season 3 (soalnya gw penasaran sama hubungan antara John Connor & Cameron Phillips/Allison Young hehehe).

T-1001

13 April 2009

Pedometer

Minggu ini berhubung gw lagi di Perth & cuaca di sini lagi enak2nya, gw coba untuk mengubah rutinitas olahraga gw yang tiap harinya sepeda statis ke jalan kaki. Lumayan juga nih di sini gw udah 3 hari jalan kaki sekitar 1 jam lebih tiap kalinya. Dan karena iklim di sini yang kering (ngga kayak Jakarta yang lembab) dan musim gugur (kalau pagi suhunya sekitar 22-24 derajat Celcius) jadi ngga bikin kita keringetan. Awalnya rada aneh juga sih rasanya kok udah jalan 1 jam lebih belum berkeringat, padahal kalau di Jakarta mungkin baru jalan 10 menitan udah mulai lengket tuh baju. Jadinya hari pertama gw kayak ngga berasa olahraga karena hampir gak keluar keringat!

Lumayanlah > 7000 Langkah:)

Kemudian gw juga sempet browsing mengenai jalan kaki yang sehat. Ternyata banyak artikel yang mengatakan bahwa sebaiknya kalau bisa kita berjalan kaki sedikitnya 6000-7000 langkah setiap harinya dan kalau bisa 10000 langkah. Untuk menghitung langkah kita bisa menggunakan alat khusus yaitu pedometer. Pedometer ini bentuknya sangat kecil (sekitar 1/4 ukuran pager) dan kita pasang di celana atau di ikat pinggang. Setelah 2 hari menggunakan pedometer gw ketahui rata2 sehari kalau di Perth gw berjalan kaki sekitar 7000-8000 langkah. Kalau di Jakarta mungkin bisa2 cuma 3000 langkah per hari (banyakan desk job soalnya) tapi kan digantikan dengan sepeda statis *alasan hehehe*. Kalian sendiri berjalan berapa langkah tiap harinya?

09 April 2009

Resting Heart Rate

Udah seminggu lebih dari sejak posting terakhir nih. Apa kabar semuanya? Hari ini pada nyontreng atau jalan2? Kalo gw sih bentar lagi bakal nyontreng, abis itu baru deh jalan2 long weekend hehehe BTW back to topic, hari ini gw mau ngomong soal Resting Heart Rate (RHR) atau denyut jantung saat tidak melakukan aktivitas. Dulu gw pernah ngebahas tentang Maximum Heart Rate (MHR) dengan teknik perhitungan yang paling banyak digunakan yaitu 220 dikurangi dengan umur kita, jadi kalau umur gw 33 tahun berarti MHR gw 187 bpm (beat per minute).

Nah, lalu kenapa kita perlu memperhatikan RHR? Pada umumnya, orang dewasa memiliki RHR rata2 sekitar 72 bpm. Dari beberapa sumber yang gw baca menyimpulkan bahwa RHR yang rendah pada umumnya menandakan jantung yang sehat meskipun bukan berarti kalau rendah pasti artinya sehat karena ada juga penyakit yang namanya bradycardia. Bradycardia ini ditandai dengan RHR di bawah 60 bpm, tapi biasanya penyakit ini disertai dengan berbagai gejala (jadi kalau kita merasa sehat2 saja ya tenang saja). Kembali ke RHR, nah RHR yang rendah karena olahraga yang teratur menandakan bahwa jantung kita tidak usah bekerja terlalu keras untuk menyuplai darah ke tubuh kita karena kerja jantung kita yang semakin efisien setelah dilatih melalui olahraga yang teratur. Rekor RHR manusia sehat terendah adalah sekitar 28 bpm! Jadi bisa dibayangkan bahwa jantungnya berdetak sekitar 2 detik sekali.

Gw sendiri sebelum mulai olahraga rutin memiliki RHR 76 bpm (dites 22 Desember 2008 yang lalu) yang bisa dibilang agak di luar angka normal (maklum dulu hampir nggak pernah exercise). Beberapa hari yang lalu (tepatnya 7 April 2009) gw sempet tes EKG dengan hasil RHR gw saat ini 63 bpm. Berarti ada perbedaan sekitar 13 bpm atau sekitar 17% kemajuan dibanding dulu. Selain itu yang menarik adalah gw ngerasa ada hubungan antara RHR dengan hobi fotografi gw. Dalam sebulan terakhir ini gw bisa memotret tanpa tripod dengan speed selambat2nya 1/3 detik tanpa ada shake yang berarti (dulu sih bisa 1/8 detik tanpa shake aja udah syukur). So, next stop for me is RHR of 60 bpm or less hehehe:)

02 April 2009

Stop Taking Things for Granted

Ada pepatah yang mengatakan "never take things for granted" atau yang kalau diterjemahkan kira2 artinya adalah "jangan menerima segala sesuatunya begitu saja". Sepintas tampaknya kalimat ini sangat sederhana tetapi kalau dipikir2 lagi memiliki makna yang dalam dan bisa kita refleksikan dalam kehidupan kita sehari2. Coba kita perhatikan beberapa kalimat berikut ini:

- Never take friend for granted:
Mungkin ini terjadi tanpa kita menyadarinya. Kalau kita ingat2 di masa lalu mungkin banyak sekali teman2 dekat kita yang saat ini sudah lost contact. Mungkin dulu termasuk sohib sehidup semati tapi saat ini tidak pernah berhubungan lagi. Persahabatan sampai kapanpun juga butuh untuk tetap dipelihara agar tidak luntur.

- Never take wealth for granted:
Ini sering sekali terjadi. Seberapapun banyaknya kekayaan kita tapi kalau kita tidak pernah mengaturnya dengan bijaksana ya lambat laun tentu akan habis juga. Tidak heran kalau ada orang yang kaya-raya tapi baru 1 generasi saja sudah ludes semua hartanya karena tidak mau atau tidak mengerti mengaturnya.

- Never take love for granted:
Seringkali kita dengar tentang cinta sejati atau mencintai seseorang hingga akhir hayat. Jadi jangan berpikir bahwa karena seseorang pernah mengucapkan hal ini ke kita maka kita bebas melakukan apa saja yang kita mau. Menurut gw cinta sejati 100% itu mungkin bisa dibilang tidak ada. Cinta itu bersifat timbal-balik, jadi kalau hanya satu pihak yang terus-menerus memberikan cinta tapi tidak pernah dibalas (atau bahkan lebih parah, malah dibalas dengan jahat) tentu pada akhirnya cinta itu akan hilang (meskipun tingkat kelunturannya berbeda antara setiap orang, dari yang sangat sabar hingga yang tidak sabaran). Mungkin cinta sejati 100% itu hanya ada di novel2 saja, itupun kita tidak tahu ending sesungguhnya bagaimana karena novel kan hanya meliputi sebagian kecil dari keseluruhan kehidupan tokoh2 di dalamnya.

- Never take life for granted:
Ini dia yang paling sering dilupakan orang2. Dan pada saat mereka menyadarinya biasanya sudah terlambat. Orang2 cenderung untuk melupakan bahwa untuk hidup yang bermakna membutuhkan usaha. Apalagi di era sekarang di mana penyakit macem diabetes atau kolesterol menjadi pembunuh terbesar di usia muda. Biasanya kalo udah sakit atau diopname baru deh inget (tapi setelah sembuh balik ke kebiasaan lama lagi hahaha). Makan sehat dan olahraga teratur menjadi gaya hidup yang perlu ditularkan ke semua orang di masa kini (ada pesan sponsor deh hehehe).

Jadi pada dasarnya, stop taking things for granted.