24 Februari 2009

Street Fighter IV

Ini dia game yang paling ditunggu2 di bulan Februari 2009. Dirilis setelah hampir 10 tahun sejak Street Fighter III dan hampir 18 tahun sejak Street Fighter II (SF2), akhirnya Street Fighter IV (SF4) diluncurkan versi consolenya tanggal 12 Februari. Gw sendiri beli versi PS3-nya tanggal 16 yang lalu. SF4 memiliki 25 karakter; 12 di antaranya merupakan karakter dari SF2 (yaitu 8 karakter utama + 4 boss), 3 dari Super Street Fighter II (Akuma, Cammy, & Fei Long), 2 dari Street Fighter Alpha (Dan & Rose), 1 dari Street Fighter Alpha 2 (Sakura), 1 dari Street Fighter I (Gen), dan 6 karakter baru.

Graphics Yang Super Mantep Banget:)

Pertama2 agak kaget juga karena game yang gw beli ini ternyata versi Korea. Manual booknya aja bahasa Korea semua, kagak ngerti deh. Mana saat itu gw lagi di kantor pula (toko gamenya anter ke kantor). Wah kerja pun jadi ngga konsen deh. Tapi untungnya pas pulang rumah ternyata gamenya semua dalam bahasa Inggris (bisa pilih Jepang juga), jadi lega deh. Selama gw main 1 minggu (cuma bisa sekitar 1-2 jam aja tiap hari, itupun malem) akhirnya udah unlock semua hidden character termasuk Gouken (senseinya Ryu & Ken). Selain itu, gw juga udah coba network gamenya versus pemain dari Korea & Jepang (banyakan kalahnya sih hehehe).

Behold, My Copy of Street Fighter IV!^^

Yang bikin rada kurang memuaskan adalah ngga adanya bonus stage seperti di game Street Fighter sebelumnya. Waktu di SF2 kan ada bonus stage di mana kita harus menghancurkan mobil atau gentong. Lalu cerita di SF4 ini juga payah banget. Memang sih, di awal dan akhir game untuk setiap karakter ada klip pendek dalam bentuk anime. Tapi ceritanya itu loh, nggak mutu banget. Perjalanan menuju Seth (last boss SF4) juga terkesan dibuat seadanya aja karena nggak seperti SF2 di mana ada 4 boss (Balrog, Vega, Sagat, & M. Bison). Tapi yah kekurangan2 ini paling tidak bisa ditutup dengan gameplay yang sangat accessible bagi pemula tapi bukan berarti game ini tidak challenging bagi pemain veteran.

Bagus Yah Teknik Gambarnya

23 Februari 2009

New Blog Title & Address

Akhirnya setelah gw pikir2 dengan semakin beranekaragamnya artikel atau postingan di blog ini maka gw putuskan untuk mengubah judul blog ini dari Game Baheula menjadi Yudha's Blog. Soalnya lucu juga kalo masih pakai judul lama sedangkan yang dibahas dari makanan sampai serial TV hehehe:) Oh ya, linknya juga udah gw ubah dari http://gamebaheula.blogspot.com/ menjadi http://yudhanegara.blogspot.com/ (langsung pake nama aja deh). Anyway, enjoy my blog and please check back regularly, gw usahakan seminggu 1-2 kali posting. Thanks for ur atensi.

22 Februari 2009

Food Photos

Stewed Beef With Huge Mushroom:P~

Hari ini gw lagi pengen ngulas tentang fotografi nih. Kalo di posting sebelumnya gw ngebahas tentang macro photography, di posting ini gw mau ngebahas hobi gw yaitu makanan:) Kebetulan juga di rumah nyokap & istri gw setiap hari masak, jadi kalau mau cari obyek nggak susah2 amat. Berikut di bawah ini gw sertakan beberapa masakan rumah. Foto perkedel dan stewed beef diambil dengan menggunakan lensa makro, sedangkan foto kwetiau menggunakan lensa zoom.

Kwetiau Siram Sapi

Gimana hasilnya? Cukup oke? Membuat air liur menetes? Mungkin nanti di posting berikutnya bakal gw masukin beberapa resep masakan. Sebenernya sih foto makanan gw lumayan banyak dari bawal kukus, capcay, steak, bulgogi, gulai daun singkong, kangkung belacan, sampe kerang cah tausi. Tapi kalau kebanyakan masukin posting makanan malah judul blognya bukan Game Baheula lagi hehehe

Perkedel Dengan Background Ayam Goreng Untuk Soto Medan

Macro Photography

Dari sejak gw beli kamera (Canon EOS 50D) waktu Lebaran tahun lalu gw sempet nyoba2 foto makro beberapa kali. Tadinya gw pikir dengan lensa (EF 24-105mm F/4.0L IS USM) yang biasa gw pake bisa mendapatkan hasil yang bagus, tapi ternyata udah gw zoom sampe sedeket mungkin masih aja kurang bagus. Sampai suatu hari gw search di Google tentang teknik foto makro. Rupanya lensa non-makro itu magnification-nya hanya 1:4 (gambar yang tercetak di film hanya 1/4 ukuran obyek sesungguhnya), sedangkan lensa makro memiliki magnification 1:1 (gambar di film sama ukurannya dengan obyek sesungguhnya).

Diameter Jeruk Ini Hanya Sekitar 1 Sentimeter

Setelah gw liat review dan perbandingan berbagai lensa makro akhirnya minggu lalu gw beli lensa EF 100mm F/2.8 Macro USM (yang L Series muahal banget bok!). Sepulangnya gw di rumah langsung tes foto beberapa obyek yang ukurannya kecil dari kancing baju sampe cincin. Nggak puas dengan hasil yang buram (ternyata seberapa stabilnya genggaman gw, goyangan seringan apapun membuat fokus jadi meleset terus) keesokan harinya gw langsung pesen tripod. Tripod yang gw pake juga yang standar dulu, Velbon Sherpa 750R.

Entah Ini Namanya Daun Apa Tapi Yang Pasti Kecil Banget

Nah dengan adanya tripod akhirnya gw bisa dapatkan hasil yang jelas & bebas getaran. Obyek berikutnya yang gw incar adalah serangga. Ternyata foto serangga itu susah banget, apalagi tanpa wireless flash trigger. Keliatannya lensa 100mm kurang cocok untuk serangga yang selalu bergerak seperti semut & lalat. Well, at least gw udah tau nanti kalo ultah mau minta hadiah apa (EF 180mm f/3.5L Macro USM please^^). Jadi sampai Agustus nanti gw harus puas dengan foto bekicot atau sejenisnya hehehe

Tiada Obyek Tusuk Gigi Pun Jadi:)

15 Februari 2009

Police Quest

Police Quest... Kalo liat game yang judulnya yang berhubungan dengan kata "quest" & umur kita sekitar 30-35 tahunan (per 2009 ini) pasti yang muncul dalam pikiran kita adalah Sierra Online. Publisher game satu ini memang terkenal dengan gamenya yang ber-genre adventure (petualangan). Seri yang ngetop dari mereka antara lain King's Quest, Space Quest, Quest for Glory, dan Police Quest ini.

Opening Title Police Quest

Game ini dibuat di tahun 1987 dan 1992. Lho, kok bisa ada 2 tahun rilis? Di tahun 1987 game ini dibuat dalam format monitor CGA yang hanya bisa menampilkan 4 warna saja. Grafiknya pada saat itupun masih sangat jadul banget. Tapi jelek2 begini game ini ceritanya termasuk oke banget untuk ukuran tahun 80an. Kemudian di tahun 1992 game ini dirilis ulang dalam format monitor VGA yang bisa menampilkan 256 warna (untuk ukuran 90an awal sih ini udah keren banget). Satu fakta yang canggih adalah game ini ternyata dipakai oleh kepolisian di Amrik untuk fasilitas training anggota barunya.

In-Game Screenshot

Plot dalam Police Quest ini rada mirip sama NYPD Blue + sedikit CSI. Nama jagoannya yaitu Sonny Bonds (007 banget). Di dalam game ini kita mulai sebagai polisi lalu lintas yang menjalani tugas hariannya. Misi2 awal kita antara lain menangani kecelakaan lalu lintas, mengejar mobil yang ngebut, menangani perang antar geng, dan menangkap pengemudi mabuk. Seiring dengan berkembangnya cerita dalam game ini ternyata kita terlibat dalam proses penangkapan gembong narkoba bernama Death Angel. Game ini memiliki 2 tampilan yaitu first-person view dan top-down view pada sewaktu patroli di jalan raya.

Screenshot Versi CGA

Dollhouse

Guys, ada seri TV baru nih. Judulnya Dollhouse dan baru dimulai hari Jumat yang lalu (sehari sebelum Valentine's Day). Seri ini dibuat oleh Joss Whedon, creator seri Buffy the Vampire Slayer, Angel, & Firefly (khusus yang terakhir ini mungkin asing bagi penonton di Indo karena serinya ngga berumur panjang, bahkan sebelum selesai 1 season aja udah dipotong ama Fox studio). Pemeran utama dalam Dollhouse ini adalah Eliza Dushku, tau dong? Eliza ini pertama kali gw taunya lewat film True Lies (di Indo kalo gak salah di-ban gara2 dianggap menghina agama tertentu) bareng Arnold Schwarzenegger. Setelah True Lies yg gw tau dia main di Buffy & Angel sebagai Faith dan di Tru Calling.

Dollhouse Title Card

Dollhouse ini mengambil tema tentang sekelompok orang yang disebut "Actives" atau "Dolls". Actives ini adalah manusia yang telah dihapus ingatannya dan diprogram sesuai dengan pesanan klien Dollhouse ini. Para Active yang disewa ini akan diisi ingatannya sesuai dengan misi yang akan mereka jalankan lengkap dengan antara lain kepribadian, kemampuan fisik, dan kemampuan bahasa. Di akhir setiap tugas ingatan para Active ini dihapus dan siap diprogram untuk tugas berikutnya. Mereka semua tinggal di sebuah fasilitas yang dinamakan "The Dollhouse" (rumah boneka) karena memang mereka fungsinya seperti boneka saja yang siap digunakan setiap saat.

Eliza Dushku Sebagai Echo

Nah Eliza sebagai protagonis utama dalam film ini adalah salah satu Actives yang bernama Echo, dengan Actives yang lain yaitu Victor & Sierra. Ceritanya nanti Echo ini adalah Active yang akan menjadi self-aware (sadar diri & ingat akan masa lalunya). Kalau dilihat dari episode pertamanya sih mungkin seri ini lumayan memiliki potensi, tapi coba kita tunggu sampai 5 episode dulu baru deh keliatan bagus tidaknya. BTW sedikit off-topic, ada yang menarik dari TV di Amrik dan baru gw sadari yaitu in-movie advertisement yang menurut gw lumayan keren. Coba liat di screenshot di bawah di mana iklan Dollhouse ditampilkan dalam episode Terminator: The Sarah Connor Chronicles. Dan iklan tersebut bukan sekedar tulisan tapi ada animasinya. Mestinya TV lokal kayak RCTI atau SCTV juga bisa belajar dari ini.

Iklan Dollhouse Di Seri Terminator: The Sarah Connor Chronicles

Yang bikin gw rada bete adalah bahwa main idea Dollhouse ini rada mirip ama screenplay kedua gw yg sci-fi. Tapi yah mirip doang sih, yang penting ngga terlalu sama, ntar malah dipikir gw yg plagiat mereka pula hehehe Anyway, stay tuned for my next screenplay:)

10 Februari 2009

Uncharted Waters

Hello again guys. Hari ini gw abis chatting sama temen SMA gw di Facebook & kita sempet ngobrol2 mengenai game jaman dulu. Salah satu yang dibahas adalah Uncharted Waters. Game ini bikinan Koei (yang bikin Romance of the Three Kingdoms, Dynasty Warriors, dll) dan dirilis kalo ngga salah di sekitar tahun 1993. Yang jelas gw main game ini waktu SMA kelas 3. Waktu itu gw main sampe hampir tamat.

Opening Screen

Gameplay-nya sih lumayan kompleks untuk ukuran jaman dulu. Ceritanya di game ini kita memainkan seorang pemuda yang baru belajar menjelajahi samudera dengan ambisi untuk mengumpulkan kekayaan dan tujuan akhirnya kalo gak salah kita berjuang untuk mendapatkan putri raja. Kerajaan di dalam game ini sendiri ada 3 yaitu Portugis, Spanyol, & Ottoman. Selain ketiga negara itu sebetulnya sih banyak sekali pelabuhan dalam game ini, tapi cerita utamanya hanya mengenai yang 3 itu.

Tampilan Sewaktu di Pelabuhan

Kita bisa menjelajahi samudera, mendatangi negara lain, berinvestasi di negara lain, berdagang dengan gaya Belanda jaman dulu, perang melawan bajak laut, dll. Dengan semakin banyak kita menemukan pelabuhan dan mengalahkan bajak laut maka kredibilitas dan popularitas kita juga akan menanjak hingga akhirnya kita diberi tugas oleh raja Portugis. Selain itu juga gelar kita akan meningkat dan akhirnya kita bisa kencan dengan putri raja. Overall, game ini menurut gw sangat bagus dan lumayan mendidik (sekali lagi untuk ukuran SMA).

It's Sailing Time!

02 Februari 2009

Windows 7 Beta

Hari Sabtu yang lalu gw coba download Windows 7 Beta yang memakan waktu sekitar 10 jam lebih (download size hampir 2,5 GB & untungnya Internet di rumah pake FastNet hehehe). Start download jam 7 malem & gw tinggal sampe Minggu pagi jam 6 (pas bangun) ternyata udah kelar. Langsung deh gw burn ke DVD & gw coba install di PC bulukan yang umurnya udah 4 tahun lebih. Sebagai catatan, kompie yang satu ini tadinya terinstall Vista. Tadinya gw pikir proses instalasi Windows 7 ini akan memakan waktu yang lama & akan bikin kompie ini makin lemot. Ternyata instalasi cuma memakan waktu sekitar 40 menitan (lebih cepet daripada install Vista dulu!). Udah gitu ngga banyak pertanyaan sewaktu instalasi (gak kayak Vista yang rada bawel).

Screenshot Instalasi Windows 7 Beta

Waktu boot pertama kali yang paling terasa adalah speed startup dan shutdown Windows 7 ini lebih cepat sekitar 25% (feeling sih) dari Vista. Pertama gw pikir mungkin karena belum ada software yang terinstall. Berikutnya gw install semua software yang biasa gw pake & trus gw jalankan Windows Update. Ternyata startup & shutdown masih tetep kenceng juga. Dan yang canggihnya nih, proses transfer data via network ternyata jauh lebih kenceng dibanding Vista. Gw dulu kalo transfer seluruh data gw (sekitar 80 GB) makan waktu hampir 3 jam, tapi kali ini cuma 1,5 jam! Gw lumayan terpesona juga, padahal masih beta loh:)

Tampilan Utama Windows 7 Beta (Dengan Aero Peek)

Nah apa bedanya Vista sama Windows 7? Kalau dilihat pertama kali sih mirip2 aja. Tapi ada yang aneh nih, kok icon di taskbar segede bagong yah (gak papa sih, bisa dikecilin kok). Trus di sisi kanan bawah tempat icon2 bersarang, kali ini lebih rapi (dikelompokkan sesuai jenisnya). Di paling pojok kanan bawah ada tombol untuk mengaktifkan Aero Peek. Aero Peek ini adalah fungsi untuk melihat di desktop kita ada windows apa saja yang masih aktif. Kadang2 kan ada program yang meskipun jalan tapi ngga keliatan namanya di taskbar, nah dengan Aero Peek ini bisa keliatan (efeknya keren juga, liat di screenshot di atas). Control Panel & Windows Explorer juga lebih streamlined, ngga seribet Vista. Kalo Internet Explorer 8 sih mirip2 aja sama versi 7, lagipula gw sekarang pakenya Firefox ini. Menurut gw, Windows 7 ini adalah yang seharusnya di-release oleh Microsoft saat peluncuran Windows Vista dulu. Gw sendiri agak kaget juga ngeliat versi beta yang udah bisa dibilang stabil ini (Microsoft kan biasanya kan keluarin produk beta banyak bugs-nya). Sementara ini dulu yg bisa gw tulis, nanti kalo ada perkembangan berikutnya gw ulas lagi.